KAJIAN CURUG CIMAHI DARI SUDUT PANDANG MANAJEMEN KONSERVASI LAHAN – DAN DISTRIBUSI PENGGUNAAN
AIR DI KAB BANDUNG BARAT
Oleh
Dwi Abdi, Belinda P, Cindy Regina
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan
di sekitar patahan lembang yakni Curug Cimahi Kecamatan Cisarua, Kabupaten
Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menduga, membandingkan, mengevaluasi dan
memetakan zona bahaya longsor disekitar depresi taman wisata curug cimahi dan
sekitarnya yang dikelola oleh Perhutani Unit III
Jabar dan
dijadikan kawasan wisata alam air terjun.
Penelitian
ini menggunakan metode USLE dari Wischmeier dan Smith (1978), Laju erosi yang
dapat di tolerir menggunakan nilai T dari Arsyad (1989) dengan memetakan satuan
lahan sebagai evaluasi. Satuan menggambarkan bentuk lahan, kelas lereng, jenis
tanah dan bentuk penggunaan lahan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
bahaya erosi permukaan dianalisis dengan mempergunakan bilangan indeks, regresi
dan korelasi.
Arahan
prioritas dan konservasi lahan didasarkan atas besarnya tingkat bahaya erosi
permukaan, kemiringan lereng, kedalaman tanah dan bentuk penggunaan lahan yang
ada saat sekarang.
Kondisi
fisik lahan yang sangat berpengaruh dan menentukan terhadap tingkat bahaya erosi permukaan dan terjadinya longsoran tanah
diantaranya adalah faktor kemiringan lereng. Pada tingkat bahaya erosi dengan
klasifikasi berat sampai sangat berat dipengaruhi oleh faktor jenis beberapa
tanaman (Crop) yang ditanam di areal kawasan konservasi dan kurangnya tindakan
konservasi terhadap lahan lahan tersebut.
Faktor
lingkungan fisik yang berpengaruh langsung terhadap pemilihan bentuk konservasi
lahan adalah kemiringan lereng. Tingkat bahaya erosi yang terjadi pada kelas lahan berat dan sangat berat
menunjukkan bahwa jenis tanaman dan tindakan konservasi merupakan faktor yang
berpengaruh disamping faktor kemiringan lereng. Usaha konservasi yang dilakukan adalah dengan
melakukan penanaman rumput permanen dan teras bangku yang baik. Selain itu di
perlukan adanya dasar hukum yang kuat untuk menetapkan kawasan wisata dan
konservasi dalam rancangan tata ruang berbentuk Peraturan Daerah (PERDA)
Kata Kunci : Managemen Aset
–Pemetaan – Tingkat erosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar