KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Laju erosi permukaan yang
terjadi pada setiap satuan lahan berbeda-beda disebabkan oleh faktor kemiringan
lereng, faktor kerapatan tanaman dan pengelolaan lahan yang kurang baik.
2. Perlu adanya perubahan pola
jenis tanaman dan tindakan pengolahan lahan yang lebih intensif terutama pada
lahan dengan klasifikasi laju erosi berat sampai sangat berat.
3. Kondisi fisik lahan yang
berpengaruh terhadap laju erosi permukaan adalah faktor lereng dengan koefisien
korelasi (r) = 0,70 untuk penggunaan lahan perladangan.
4. Faktor erodibilitas tanah
(K) pada lahan yang lebih rapat tanaman penutupnya pada kemiringan di atas 15%
lebih resisten resisten terhadap laju erosi. Artinya semakin besar kandungan
bahan organik yang tersedia maka nilai (K) erodibilitas tanah semakin kecil.
5. Satuan lahan yang menjadi
prioritas konservasi adalah satuan lahan V3 dengan kelas kemiringan IV dan V
dengan bentuk penggunaan tanaman Ladang.
B. Saran.
1. Pada unit lahan yang
memerlukan tindakan konservasi tanah, sebaiknya dilaksanakan reboisasi
secepatnya agar kerusakan lahan dapat dipulihkan
2. Pada lahan dengan satuan
lahan V3 kelas kemiringan IV dan V sebaiknya dilakukan pengelolaan lahan dengan
baik berupa teras bangku, croopcontour
maupun croopstrip untuk menahan laju
air yang vertikal
3. Sebaiknya dilakukan
pengukuran bagi lahan yang ditanami oleh tanaman murbei secara monokultur dan
campuran untuk memastikan hasil pendugaan laju erosi tersebut.
KETERANGAN SIMBOL
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan Halaman 22dan 23:
SR :
Sangat Ringan
R : Ringan
S : Sedang
B :
Berat
SB :
Sangat Berat
Keterangan Halaman 23:
Arahan konservasi lahan :
T1 :
teras bangku kondisi baik
T2 :
teras bangku penguat rumput
T3 :
penggunaan mulsa/pemupukan
T4 :
penanaman rumput dalam strip
T5 :
penanaman rumput penutup tanah kerapatan tinggi
T6 :
penanaman menurut kontur
T7 :
penanaman rumput permanen
T8 :
dibiarkan dalam keadaan alami
V1 :
dapat digarap/pergiliran tanaman
V2 :
jenis tanaman tahunan dipertahankan
V3 : rumput
V4 :
agroforestry
V5 :
hutan alam/lindung
V6 :
reboisasi/penghijauan
Keterangan formula
Ep : Energi Potensial (kg.m.m/det)
Ek : Energi kinetik (kg) Im/det)
m : massa (kg)
g : percepatan gravitasi (kg)
h : beda tinggi (m)
v : m/det
- Arsyad, Sitanala, 1986, Pengawetan
Tanah dan Air, Departemen Ilmu Tanah IPB, Bogor.
- Bemmelen, Van, 1968, Geologi Indonesia, Jilid 1A;
Geologi Umum, Tjepat, Jogjakarta.
- Departemen Kehutanan dan
Bakosurtanal, 1987, Pemetaan Tingkat Bahaya erosi Sub DAS Citarik Das
Citarum, Jakarta
- Hadisumarno,S, 1985, Manfaat tehnik
penginderaan jauh dan geomorfologi dalam studi lingkungan.
- Jamulya, 1983, Pengantar Geografi
Tanah, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
- Kartasapoetra,G, 1987, Teknologi Konservasi
tanah dan air, edisi ke dua, Rineka Cipta, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar